Foto Kegiatan Sanggar Seni Gampong
Kegiatan intervensi Serentak Pencegahan Stunting
Gampong Lam Klat terletak di Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Sejarah Gampong ini berakar dari tradisi dan budaya Aceh yang sangat kental. Nama \"Lam Klat\" diyakini berasal dari bahasa Aceh, dengan \"Lam\" merujuk pada sebuah tempat atau wilayah, sementara \"Klat\" bisa menggambarkan ciri khas atau kondisi alam tertentu yang ada di daerah tersebut. Meski begitu, asal-usul nama ini memiliki beberapa versi yang berbeda.
Selama masa kejayaan Kesultanan Aceh, wilayah ini, termasuk Aceh Besar, menjadi bagian dari pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di Asia Tenggara. Meski tidak ada catatan khusus mengenai Gampong Lam Klat pada masa itu, tidak diragukan lagi bahwa pengaruh Kesultanan Aceh terasa hingga ke desa-desa kecil seperti ini.
Seiring berjalannya waktu, Gampong Lam Klat, seperti banyak daerah lain di Aceh, juga terpengaruh oleh konflik panjang yang terjadi selama masa perang Aceh. Meskipun Gampong ini tidak dikenal sebagai pusat pertempuran besar, namun dampak dari perang tetap dirasakan oleh masyarakatnya, terutama pada masa-masa puncak ketegangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia.
Setelah perjanjian damai Helsinki pada tahun 2005, yang membawa kedamaian bagi Aceh, Gampong Lam Klat mulai merasakan perubahan signifikan dalam hal pembangunan. Infrastruktur mulai diperbaiki, dengan pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan yang semakin mendukung kehidupan masyarakat setempat.
Hingga kini, Gampong Lam Klat menjadi salah satu desa yang terus berkembang, dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam, menjaga tradisi Aceh yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Sektor pertanian dan perikanan menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk, menjadikan Gampong ini sebagai bagian dari kehidupan agraris yang tetap penting di Aceh Besar.